LINGKARAN

Malam semuanya...., bagaimana kabarnya nih??
Pada kesempatan yang mulia ini saya bersyukur masih diberikan kesempatan untuk menyapa pembaca setia blog ini...

Dengan bertemakan Hari guru, izinkan saya untuk memulai post ini.....

Pada tanggal 25 Nopember 2010, tepatnya pada hari Kamis ini, terasa seperti hari biasa. Hari dimana rutinitas dilakukan. Berbagai persoalan dan tugas diselesaikan. Layaknya hari dengan penuh sesak hiruk pikuk di dalam kehidupan. Tak ada yang spesial. Tak ada yang istimewa. Pintu gerbang sekolah terbuka seperti biasa. Para polisi membantu siswa dan siswi yang hendak bersekolah. Tak ada satupun dari mereka yang menyadari sesuatu yang berbeda pada hari ini. Entah memang lupa, ataupun dilupakan. Jujur saja saya selaku subjek yang menjalani rutinitas yang padat pun tak menyadari. Karena yang terpikirkan hanya bertanya - tanya. Kapan persoalan kan berakhir?? Kapan waktu melepas lelah kan datang??

Tau kah kalian?? Pertanyaan tersebut memberikan sedikit gambaran tentang sebagian kelompok didalam suatu masyarakat yang hanya memikirkan diri sendiri. Bagi seorang pelajar, yang terpikirkan mungkin hanya nilai yang ingin diraihnya. Sehingga terkadang para pelajar pun lupa, bahwa sesungguhnya yang harus kita dapatkan dari sekolah adalah ilmu pengetahuan. Dan yang mengajarkan ilmu pengetahuan pada diri kita itu tak lain adalah seorang guru...

Guru..., apa sih yang terpikirkan apabila kalian mendengar kata guru?? Perasaan takut?? Bosan?? Atau benci?? Walaupun ada juga yang berpikir bahwa guru itu sangat berjasa dalam kehidupan kita. Namun pikiran tersebut mulai tumbuh ketika kita telah terjun langsung ke dalam kehidupan yang katanya keras dan dingin. Namun apabila kita masih di dalam lingkungan sekolah, pasti sangat jarang yang berpikiran demikian.

Mungkin kita sering bertingkah laku seolah olah guru itu hanya sebagai penceramah belaka. Sebagai orang yang memberikan tugas tugas banyak dan berat kepada siswa. Dan juga sebagai orang yang senang memberikan soal-soal yang susah dan membuat siswa siswanya mendapatkan nilai yang buruk. Padahal, jika kita mampu memahami dan mengerti profesi guru yang sebenarnya, seharusnya tingkah laku yang demikian mampu kita hilangkan. Asal kalian ketahui saja, menjadi seorang guru itu tidak mudah. Menjadi seorang pembimbing itu tidak gampang. Dibutuhkan dedikasi yang tinggi untuk menjadi seorang guru. Pengorbanan yang harus direlakan pun tidak sedikit. Dari tenaga, maupun waktu. Serta kesabaran dan kegigihan untuk membesarkan seorang anak didiknya menjadi seseorang yang sukses. Menjadi seseorang yang berjasa bagi bangsa dan negaranya. Seorang anak didik yang mampu menorehkan prestasi yang sangat gemilang.

Bila dipikir pikir, ada benarnya mengapa seorang guru dikatakan sebagai "Pahlawan tanpa Tanda Jasa". Para guru merupakan pahlawan sejati. Pahlawan yang mampu menumbuhkan dan mebesarkan benih-benih menjadi hasil panen yang unggul dan memiliki nilai jual yang tinggi. Kemudian dari segi tanda jasa, apabila dipikir-pikir, bila seorang memenangkan kejuaraan olympiade, orang tersebut akan mendapatkan mendali. Orang tersebut tentu saja mendapatkan bimbingan dan pengarahan dari seorang guru. Dan guru tersebut mungkin tidak hanya membimbing satu orang. Mungkin ratusan orang telah ia bimbing dan diantaranya sukses didalam suatu perlombaan. Maka, sungguh banyak tanda jasa yang berhasil didapatkan. Namun karena banyaknya, maka seakan akan tanda jasa itu tidak ada. Abstrak. Hanya bagian dari profesi yang ditekuninya. Karena, seseorang yang sukses tak lepas dari bimbingan guru dengan penuh rasa sabar dan kasih sayang menamini siswa dan siswinya untuk mempersiapkan diri di dalam menjalani kehidupan dengan matang

Sudah kah kita berterima kasih kepada Guru-Guru kita??  Sudahkah kita meminta maaf kepada Guru-Guru kita??  Marilah kita jadikan moment "Hari Guru" ini sebagai kesempatan kita untuk mengucapkan rasa terima kasih serta permintaan maaf yang besar atas segala kesalahan yang telah kita perbuat

"Selamat Hari Guru"